EVERYTHING HAS BEAUTY

Halo, akhirnya aku punya waktu luang lagi untuk share produk baru. Kali ini produk barunya adalah BB Cushion dari brand Mamonde. Jadi memang aku cobainnya udah sekitar 3 bulanan, jadinya baru bisa review sekarang deh..

Ini tampilan depannya ya

Dari packagingnya udah bisa diliat dong ya, super simple hanya dengan bahasa Korea. Jadi, yang bisa aku pahami cuma mengandung SPF 50+ / PA+++ mirip-mirip sama cushion favoriteku dulu. Jadi, produk Mamonde ini memang nggak dijual lengkap dengan refill karena harus beli terpisah.

warna hanya putih polos dan dengan tulisan Mamonde

Untuk menjaga kualitas produk, tetap dilapisi dengan perekat.

mirip kan sama cushion yang dulu aku pernah post disini? cuma ini bolong-bolongnya jauh lebih kecil

ukurannya juga pas banget ditanganku yang lumayan kecil.

Jadi, produk ini memang sama seperti BB Cushion pada umumnya terutama yang pernah aku bahas sebelumnya disini. Disini aku pakai 23N karena takut terlalu putih, tapi ternyata 23N warnanya cukup pas dikulitku yang nggak nambah kecerahan. So far, kalo sampai saat ini berarti aku udah pakai produk Mamonde ini selama kurang lebih 4 bulan (aku pakai dari akhir desember bareng sama produk The Ordinary yang nggak aku suka! 😔). Tapi, untungnya aku lumayan suka sih sama produk ini walaupu nggak suka-suka banget.

Halo,
Edisi kali ini aku mau review produk Korea (lagi, lagi, dan lagi! semoga nggak pada bosen yaa 😜). Sebenernya produk ini udah lama aku beli karena aku memang berniat review setelah produknya habis, jadinya baru sekarang deh..


Buat kalian yang pecinta produk dari Korea udah pasti tau dong brand Benton yang terkenal dengan kandungan siputnya? Nah, kali ini aku mau review produk benton yang berperan sebagai essence.

Di setiap brand, essence itu memiliki fungsi yang berbeda biasanya ada brand yang menggunakan kata essence sebagai serum dari rangkaian produk tapi ada juga brand yang menggunakan essence sebagai pre-serum yang biasanya berfungsi supaya produk serum dapat terserap & bekerja lebih baik.

Produk Benton ini aku gunakan sebagai pre-serum setelah menggunakan hydrating toner lalu kemudian dilanjutkan dengan serum. Aku gunakan sebagai pre-serum karena produk ini memiliki tekstur yang lebih ringan / lebih cair dari serum yang aku gunakan.

Produk dari Benton ini cukup diluar ekspetasi setelah pemakaian cukup lama, menurutku produk ini patut dicoba apalagi harganya yang tergolong murah untuk sebuah essence dibanding dari brand lainnya.

berukuran 60ml tapi bisa dipakai cukup lama lho! Aku sendiri pakai dari bulan November 2017 - Febuari awal 2018

Yang aku suka dari produk ini:

Produk ini adalah "Niacinamide 10% + Zinc 1%" yang memang klaimnya untuk membantu memudarkan bekas-bekas jerawat, dan mengecilkan pori-pori.

Nah, kalo kamu belum tau The Ordinary itu adalah salah satu brand yang memakai nama / label produknya dengan bahan aktif yang berperan penting dengan produk tersebut. Contohnya Niacinamide ini adalah salah satu ingredients yang sangat bisa membantu memudarkan bekas jerawat yang biasanya kita juga jumpai pada brand-brand lain (bisa di cek dibagian label ingredients produk).

Untuk yang penasaran, kemasan produk The Ordinary ini semuanya biasa aja, dari kemasannya juga terlihat sangat simpel; hanya dengan botol kaca. Untuk produk Niacinamide 10% + Zinc 1% ini sendiri menggunakan botol pipet kaca dengan warna putih tapi nggak transparant.

packagingnya hanya sesederhana ini, simple tapi khas The Ordinary banget!

niacinamide berada di posisi urutan kedua

teksturnya cukup kental agak mirip sama teksturnya sama toner ini walaupun produk ini jelas lebih kental.

Ini kemasan botol kacanya, dengan ukuran yang pas banget di tangan walaupun tanganku kecil 😌

Okay, jadi aku beli produk karena mencoba menguji keberanian dengan produk hype yang berharap bakalan cocok kayak orang lain juga.. Jadinya, aku mulai pakai produk ini setiap malam (mungkin absen hanya 2-3x aja kalau udah capek banget seharian karena aku pake produk ini disaat aku liburan) dan pernah testing coba saat pagi hari (dan tentunya aku skip moisturizerku yang vit. C)

Ini adalah kondisi mukaku saat setelah pertama kali memakai produk The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1% dan sampai sekarang juga nggak ada perubahan, jadinya tetep sama hanya bagian dagu yang lumayan merah karena

Sebenernya aku berencana untuk update setiap minggu untuk memantau hasil perkembangan menggunakan produk ini, tapi karena aku merasa belum ada perubahan yang cukup signifikan jadinya tertunda sampai aku bisa menyelesaikan 1 botol produk ini sampai habis. Tapi, sampai awal Januari aku stop pemakaian produk ini soalnya aku ngalamin hal-hal aneh di mukaku dan berniat untuk melanjutkan setelah mukaku membaik tanpa jerawat aktif lagi.

↳ Kemasan: - Kemasan Pyunkang Yul ini super simpel dengan kemasan biru gelap dengan label putih. - Untuk botolnya juga bagus karena penutupnya rapat jadi nggak mudah tumpah / terbuka. Walaupun kemasannya berwarna gelap, tapi isi produk masih bisa terlihat jelas banget kok, jadi jangan khawatir! Btw, botolnya super handy karena pas banget di genggaman tanganku yang kecil. 👍  / 👎 + Teksturnya ringan + Cepat meresap + Tanpa wewangian + cukup hydrated - Ada sedikit rasa sticky ringan sesaat di tangan - Belum banyak yang jual di Indonesia Harga: *sekitar* IDR 265,000 / 200ml Tips: ✨ Kalau kamu hanya mengaplikasikan menggunakan tangan, pastikan bahwa tanganmu bersih dan gunakan secara tap-tap supaya produk bisa terserap dengan baik. ✨  Gunakan produk Pyunkang Yul Essence Toner dengan kapas, karena itu membantu tidak membuat tangan sedikit lengket saat proses tap-tap. ✨ Hitung setiap tetesan esence toner yang keluar baik di tangan / kapas, jadinya next time kamu bisa tau sebanyak apa yang kamu butuhkan. ✨ Gunakan Pyunkang Yul Essence Toner  lebih banyak di area yang kulit yang mudah kering. (karena aku kombinasi, aku pakai lebih banyak di area U-zone). Rating: 🌟🌟🌟🌟 Kalau kamu pengen cobain untuk tes keadaan kulitmu seperti aku, coba deh klik link disini. Beberapa pertanyaan juga aku nggak paham, dan pertanyaannya juga lebih ke arah kesehatan badanmu. Have fun! 😜 Kalau kamu pengen baca-baca bahan produk juga bisa cek disini.

Pernah nggak sih mikir nggak betah dirumah karena selalu 'diawasi' jadinya bikin nggak bebas mau kemana aja, pulang jam berapa? Atau berharap banget kalau sewaktu kuliah pergi jauh-jauh dari rumah yang penting bisa hidup sendiri bebas tanpa larangan?

Kalau pernah, kita sama! Aku mau sharing sedikit dari pengalamanku, dari kecil aku memang nggak tinggal sama orang tua (btw, orang tuaku ada di luar kota; di kampung yang sebulan sekali baru ke kota) yang dari kecil udah tinggal bareng om, tante, abang, adikku, sepupu-sepupuku dan nenek. Tapi dalam hidupku yang berperan paling banyak justru nenek, karena dari kecil sampai SMA kami masih dijaga sama nenek bahkan sampai sekarang nenek masih ikut nemenin adikku. Sebenarnya, bukan karena mereka galak atau bahkan nggak sayang sama aku makanya aku nggak betah. Tapi mungkin karena aku berada di posisi dimana puncaknya puberty disaat aku pengen tau banyak hal.

Setelah kuliah, dan hidup sendiri tanpa siapapun aku mulai sadar banyak hal bahwa betapa beruntungnya tinggal bersama orang-orang yang disayangi walaupun sering banget diomelin. Sekarang aku tinggal sendiri dan pernah menyesal kenapa aku dulunya kepengen banget hidup sendiri tanpa pengawasan. Tapi nggak sepenuhnya menyesal sih, karena aku bisa belajar banyak hal dari hidup sendiri kayak sekarang, tapi kalau kamu juga pengen mutusin untuk hidup merantau coba pikirin dulu hal-hal seperti ini:

1. Cobalah untuk jadi anak mandiri (nggak manja!)
    Menurutku ini hal yang paling simpel, tapi berpengaruh banget saat jadi anak rantau. Aku belum bisa dibilang sepenuhnya mandiri sih, tapi aku dulunya belajar mandiri itu berawal dari mengurus kuliah, tempat tinggal sendiri sampai ke Jakarta juga semuanya sendiri (btw, orang tuaku hanya mengecek keputusanku aja kalo semuanya udah oke). Belajar dari hal sederhana juga bisa seperti menyapu, mengepel, dan beresin kamar! Kalau untuk ini, aku sendiri masih banyak belajar untuk jadi anak rantau yang bersih dan rapi karena aku kuliah dari pagi sampai sore dan apalagi sekarang tinggal bareng Bonbon🐶 yang perlu extra dalam segala hal!

2. Bisa mengatur keuangan
    Kalau mungkin biasanya kamu dapet uang jajan secara harian, kalau jadi anak rantau sepertinya emang nggak mungkin lagi untuk dapet uang jajan harian apalagi mingguan kan? Pastinya orang tuamu juga nggak mau ribet karena harus mengirim uang jajan setiap minggu, jadi solusinya pasti bulanan. Untuk uang jajan bulanan, kamu harus bisa menghitung / mempunyai estimasi biaya pengeluaran setiap bulannya apalagi kalau pengeluaranmu besar untuk biaya hidup (seperti aku yang tinggalnya di apartement) pastikan kamu memberikan penjelasan detail ke orang tuamu untuk keperluan apa saja yang harus kamu bayar. Kalo cara aku biar nggak kebablasan, pakai aplikasi untuk mengatur keuangan dari smartphone lho!

3. Bisa membedakan kebutuhan dan keinginan
    Kalau ini kadang-kadang juga masih suka kalap karena beli hal yang nggak penting dan berujung menyesal. Untuk hal ini, yang pastinya kamu harus bisa memikirkan kembali kegunaannya apakah harus dibeli saat ini atau bisa ditunda. Hal ini memang cukup sulit, karena disaat kebelet pengen beli sesuatu dan berpikirnya itu hal yang penting padahal nyatanya nggak. Kalau aku sendiri, untuk kebutuhan diluar urusan kuliah aku selalu catet di notes handphone / di buku catatanku sebagai wishlist dan biasanya bikin tabungan khusus. Tapi, kadang-kadang kalau udah kepikiran banget sampe berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan belum kebeli juga, berarti aku memang harus beli padahal kadang-kadang itu nggak penting🙊.

4. Bisa memilih pergaulan
    Pernah nggak sih denger kalau teman itu harus dipilih-pilih? Dulu, orang tuaku selalu ngomongin hal ini yang bikin aku suka sebel dan mikir "emang kenapa sih? teman itu sama aja, kalo dia sifatnya nggak bagus tapi kalo kita bisa jaga diri itu nggak masalah". Kalau bagi aku sendiri sekarang semenjak merantau omongan orang tuaku itu bener, karena berdasarkan pengalamanku sendiri berteman dengan "sembarangan orang" jadinya mudah terpengaruh ke diri sendiri. Contohnya berteman dengan pencuri, lama-kelamaan kita juga bisa menjadi seperti dia karena sudah terbiasa dan menganggap itu bisa ditoleransi. Apalagi hidup di Jakarta seorang diri itu nggak mudah, setiap karakter orang berbeda-beda. Pernah denger kan, Jakarta itu keras 👻.

5. Bisa komitmen
    Komitmen ini penting banget, nggak cuma di hubunganmu dengan orang lain dan Tuhan tapi juga dengan diri sendiri. Kalau kamu sudah putuskan untuk mengadu nasipmu sendiri jadi anak rantau, dan sedang kamu jalani maka jangan pernah mundur. Aku belajar untuk menghargai orang tuaku yang udah percaya sama setiap keputusanku, dan aku selalu berusaha untuk melanjutkan dan membuktikan bahwa aku komitmen. Percaya deh, seberat apapun hari-harimu itu bakal kebalas suatu saat nanti kalau kamu nggak mundur.

Ini tips-tips yang bisa aku share disini berdasarkan pengalamanku jadi anak rantau, semoga bermanfaat!🙌

Hai, beautiful!
Sudah tau akhir pekan ini mau ngapain aja? Kalau kamu cuma pengen leha-leha dikasur sambil nonton k-drama, coba tahan sebentar..

Kali ini aku mau sedikit sharing kegiatanku di waktu weekend kemarin. Sebenernya, aku salah satu orang yang super mager kalo udah waktunya weekend dan paling banyak ngabisin waktuku sendiri di atas kasur sambil nonton / main sama anjingku si bonbon. Tapi, ntah kenapa mulai dari beberapa minggu lalu aku udah mulai ngerasain kalau badanku suka gatel-gatel kayak digigit binatang, tapi aku gak pernah liat ada binatang apapun.

Karena sering gatel-gatel, aku akhirnya mulai curiga kalau badanku bukan gatel-gatel biasa karena air (btw, kulit badanku lebih sensitive dan super cepat bereaksi kalau ternyata air yang aku pakai saat mandi itu kotor). Karena gatelnya cukup sering dan cuma 1 atau 2 bagian, kebetulan banget pas buka instagram nemuin beberapa jasa yang lagi nge-hits banget yaitu vacuum debu & tungau yang bisa membersihkan hingga 30cm ke bagian dalam. Setelah liat akun-akun instagram tersebut akhirnya aku mulai mikir
"eh, kapan ya terakhir ngevacuum? terutama debu & tungau itu aku nggak pernah sama sekali. Karena dulu cuma pernah ngevacuum dengan vacumm cleaner biasa".

Dan, setelah itu aku langsung hubungi 1 per 1 setiap akun vacuum debu dan tungau yang keliatannya cukup oke terutama yang banyak testimoninya. Setelah tanya-tanya, akhirnya memutuskan untuk pakai jasa Aero Clean yang menurutku dari beberapa jasa yang aku temuin itu harganya masih oke. Karena menurutku ada beberapa jasa vacuum yang sama tapi harganya bisa beda sampai Rp25,000.

Akhirnya, aku memutuskan untuk menghubungi pihak Aero Clean untuk bersihin 2 kasur sekaligus + sofa yang selalu jadi markas si bonbon buat pipis. Mesen ginian emang mesti banyak, soalnya untuk pakai jasa Aero Clean minimal order Rp300,000 & dapet gratis transportasi.

ini sama sekali aku nggak edit, cuma jaraknya aku deketin aja

Bisa diliat, perbedaannya cukup keliatan dari yang warnanya gelap banget sampe cukup terang. Aku beneran happy banget pake jasa Aero Clean ini, karena nggak sia-sia order sampe Rp 300,000 tapi hasilnya keliatan & baunya cukup berkurang dari sebelumnya. Untuk bagian kasur tentunya berasa banget bedanya karena aku nggak pernah gatel-gatel / kerasa digigit binatang lagi. Ini bener-bener bikin super happy sih karena aku orangnya parno kalo ada sesuatu sama badanku.

Hai, semuanya!

Udah lama banget nggak sharing di sini, karena aku belakangan ini lagi super sibuk dan capek banget setiap pulang kantor padahal kadang-kadang nggak sibuk tapi ntah kenapa rasanya capek. Kebetulan, aku sekarang lagi magang kerja di salah satu perusahaan asing dari China di bidang otomotif (btw, produk pertama dari kantorku udah ada tampil di PRJ & bakal hadir juga di GIIAS lho!) yang ada di Cikarang.



Okay, mungkin kamu yang udah sering baca atau liat snap story di Instagram pasti udah paham banget aku jarang keramas pagi. Bahkan sangat-amat-teramat jarang walaupun aku lagi free di akhir pekan. Salah satu faktornya karena aku bener-bener nggak sempat buat ngeringin rambut, dan katanya memang nggak bagus kalau selalu keramas *akupun gak tau itu bener apa nggak 😀* jadinya aku selalu keramas setiap mandi di sore / malam hari kalau udah pasti nggak bakal keluar rumah. Tapi, aku suka sebel sama rambutku yang tipenya baby hair ini, yang mudah banget minyakan dan lepek yang jadinya keliatan rambutku makin tipis dan akhirnya aku memutuskan untuk beli produk sampo dari Kérastase Bain Volume supaya rambutku jatohnya nggak lemes-lemes banget kayak kegencet 😂. Semenjak aku pakai produk dari Kérastase Bain Volume ini, aku rasanya pengen lama-lama sampoan bahkan pengen tiap saat keramas.

Mau tau kenapa? Baca yuk reviewnya sampai selesai! :D


Sebelum ngebahas sampo dari Kérastase ini, apa kamu udah pernah denger? Kalau belum, produk untuk rambut ini bisa dibilang produk premium ( ini kakaknya si Loreal) yang nggak bakal kamu temuin di minimarket bahkan supermarket sekalipun dan terkadang beberapa salon juga nggak ngejual produk ini. Biasanya, kamu bisa temuin ini di salon-salon tertentu aja yang pasti ada dipajang di bagian depan salon dan ini nggak cuma ada produknya seperti sampo, conditioner, hair tonic tapi juga ada perawatannya. Biasanya sebelum kamu perawatan produk dari Kérastase, kulit kepalamu bakal di test disaat keadaan kotor / belum di sampoin dan ini  menggunakan alat kecil yang ditempelkan di area rambut / kulit kepala untuk mengetahui kondisi rambutmu ( GRATIS lho walaupun nggak treatment! )

Produk sampo Kérastasenya seperti ini ya yang aku pakai untuk yang menambah Volume

250 ml

Bisa kalian liat kalo rambutku keliatan banyak padahal tipis bahkan bisa digenggam sama 1 tangan! 🙊

Untuk kamu yang punya masalah rambut seperti aku, mungkin ini cocok untuk kamu yang kepengen keliatan lebih bervolume. Tapi inget ya, jangan berekspetasi bahwa rambut kamu bakal tebel banget kaya cewek-cewek di iklan sampo. Ini hanya menambah rongga rambut aja kok.