5 Tips Anak Rantau

November 25, 2017

Pernah nggak sih mikir nggak betah dirumah karena selalu 'diawasi' jadinya bikin nggak bebas mau kemana aja, pulang jam berapa? Atau berharap banget kalau sewaktu kuliah pergi jauh-jauh dari rumah yang penting bisa hidup sendiri bebas tanpa larangan?


Kalau pernah, kita sama! Aku mau sharing sedikit dari pengalamanku, dari kecil aku memang nggak tinggal sama orang tua (btw, orang tuaku ada di luar kota; di kampung yang sebulan sekali baru ke kota) yang dari kecil udah tinggal bareng om, tante, abang, adikku, sepupu-sepupuku dan nenek. Tapi dalam hidupku yang berperan paling banyak justru nenek, karena dari kecil sampai SMA kami masih dijaga sama nenek bahkan sampai sekarang nenek masih ikut nemenin adikku. Sebenarnya, bukan karena mereka galak atau bahkan nggak sayang sama aku makanya aku nggak betah. Tapi mungkin karena aku berada di posisi dimana puncaknya puberty disaat aku pengen tau banyak hal.

Setelah kuliah, dan hidup sendiri tanpa siapapun aku mulai sadar banyak hal bahwa betapa beruntungnya tinggal bersama orang-orang yang disayangi walaupun sering banget diomelin. Sekarang aku tinggal sendiri dan pernah menyesal kenapa aku dulunya kepengen banget hidup sendiri tanpa pengawasan. Tapi nggak sepenuhnya menyesal sih, karena aku bisa belajar banyak hal dari hidup sendiri kayak sekarang, tapi kalau kamu juga pengen mutusin untuk hidup merantau coba pikirin dulu hal-hal seperti ini:

1. Cobalah untuk jadi anak mandiri (nggak manja!)
    Menurutku ini hal yang paling simpel, tapi berpengaruh banget saat jadi anak rantau. Aku belum bisa dibilang sepenuhnya mandiri sih, tapi aku dulunya belajar mandiri itu berawal dari mengurus kuliah, tempat tinggal sendiri sampai ke Jakarta juga semuanya sendiri (btw, orang tuaku hanya mengecek keputusanku aja kalo semuanya udah oke). Belajar dari hal sederhana juga bisa seperti menyapu, mengepel, dan beresin kamar! Kalau untuk ini, aku sendiri masih banyak belajar untuk jadi anak rantau yang bersih dan rapi karena aku kuliah dari pagi sampai sore dan apalagi sekarang tinggal bareng Bonbon🐶 yang perlu extra dalam segala hal!

2. Bisa mengatur keuangan
    Kalau mungkin biasanya kamu dapet uang jajan secara harian, kalau jadi anak rantau sepertinya emang nggak mungkin lagi untuk dapet uang jajan harian apalagi mingguan kan? Pastinya orang tuamu juga nggak mau ribet karena harus mengirim uang jajan setiap minggu, jadi solusinya pasti bulanan. Untuk uang jajan bulanan, kamu harus bisa menghitung / mempunyai estimasi biaya pengeluaran setiap bulannya apalagi kalau pengeluaranmu besar untuk biaya hidup (seperti aku yang tinggalnya di apartement) pastikan kamu memberikan penjelasan detail ke orang tuamu untuk keperluan apa saja yang harus kamu bayar. Kalo cara aku biar nggak kebablasan, pakai aplikasi untuk mengatur keuangan dari smartphone lho!

3. Bisa membedakan kebutuhan dan keinginan
    Kalau ini kadang-kadang juga masih suka kalap karena beli hal yang nggak penting dan berujung menyesal. Untuk hal ini, yang pastinya kamu harus bisa memikirkan kembali kegunaannya apakah harus dibeli saat ini atau bisa ditunda. Hal ini memang cukup sulit, karena disaat kebelet pengen beli sesuatu dan berpikirnya itu hal yang penting padahal nyatanya nggak. Kalau aku sendiri, untuk kebutuhan diluar urusan kuliah aku selalu catet di notes handphone / di buku catatanku sebagai wishlist dan biasanya bikin tabungan khusus. Tapi, kadang-kadang kalau udah kepikiran banget sampe berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan belum kebeli juga, berarti aku memang harus beli padahal kadang-kadang itu nggak penting🙊.

4. Bisa memilih pergaulan
    Pernah nggak sih denger kalau teman itu harus dipilih-pilih? Dulu, orang tuaku selalu ngomongin hal ini yang bikin aku suka sebel dan mikir "emang kenapa sih? teman itu sama aja, kalo dia sifatnya nggak bagus tapi kalo kita bisa jaga diri itu nggak masalah". Kalau bagi aku sendiri sekarang semenjak merantau omongan orang tuaku itu bener, karena berdasarkan pengalamanku sendiri berteman dengan "sembarangan orang" jadinya mudah terpengaruh ke diri sendiri. Contohnya berteman dengan pencuri, lama-kelamaan kita juga bisa menjadi seperti dia karena sudah terbiasa dan menganggap itu bisa ditoleransi. Apalagi hidup di Jakarta seorang diri itu nggak mudah, setiap karakter orang berbeda-beda. Pernah denger kan, Jakarta itu keras 👻.

5. Bisa komitmen
    Komitmen ini penting banget, nggak cuma di hubunganmu dengan orang lain dan Tuhan tapi juga dengan diri sendiri. Kalau kamu sudah putuskan untuk mengadu nasipmu sendiri jadi anak rantau, dan sedang kamu jalani maka jangan pernah mundur. Aku belajar untuk menghargai orang tuaku yang udah percaya sama setiap keputusanku, dan aku selalu berusaha untuk melanjutkan dan membuktikan bahwa aku komitmen. Percaya deh, seberat apapun hari-harimu itu bakal kebalas suatu saat nanti kalau kamu nggak mundur.

Ini tips-tips yang bisa aku share disini berdasarkan pengalamanku jadi anak rantau, semoga bermanfaat!🙌




Xx,
pitayangg💋

You Might Also Like

0 comments

recent posts